SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
Apa itu Keamanan Jaringan
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi. Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka tidak memahami hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan Anda.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
· Tembok pengamanan,
baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti dan
layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
· Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya, untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar.
Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini:
a. Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
b. Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.
c. Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
d. Authentication Mensyaratkan
bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan
ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
e. Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama yakni:
a. Interruption
Suatu
aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau
tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah
perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu
pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak
yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain.
Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu
pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu
aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi
program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan
yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :
- diam dan semua akan baik-baik saja
- sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda
- teknologi yang digunakan kompleks/rumit, artinya
2. Kepedulian
Masalah Jaringan
Overview
Pendefinisian
keamanan (pada jaringan komputer) dapat
dilakukan dengan melihat target yang ingin dicapai melalui konsep
'aman'. Berikut adalah daftar fitur yang dapat mencegah/mengantisipasi
serangan
dari pihak luar ataupun pihak dalam.
Security
Policy
Sebelum melanjutkan implementasi ke tingkat yang lebih
jauh sebaiknya ditentukan dulu apa yang hendak dilindungi dan dilindungi dari
siapa. Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu penentuan kebijakan keamanan
yang diambil.
1. Informasi
apa yang dianggap rahasia atau sensitif ?
2. Anda
melindungi sistem anda dari siapa ?
3. Apakah
anda membutuhkan akses jarak jauh?
4. Apakah
password dan enkripsi cukup melindungi ?
5. Apakah
anda butuh akses internet?
6. Tindakan
apa yang anda lakukan jika ternyata sistem anda dibobol?
Serta
masih banyak pertanyaan lain tergantung bentuk organisasi yang anda kelola. Kebijaksanaan keamanan
tergantung sebesar apa anda percaya orang lain, di dalam ataupun di luar
organisasi anda. Kebijakan haruslah merupakan keseimbangan antara mengijinkan
user untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dengan tetap menjaga keamanan
sistem.
Keamanan Secara Fisik
Fisik dalam bagian ini diartikan sebagai situasi di mana
seseorang dapat masuk ke dalam ruangan
server/jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal.
Orang yang tidak berkepentingan ini bisa saja seorang tamu, staf pembersih,
kurir pengantar paket, dan lainnya yang dapat masuk ke ruangan tersebut dan
mengutak-atik piranti yang ada. Apabila seseorang memiliki akses terhadap
ruangan tersebut, orang tersebut bisa
saja memasang program trojan horse di komputer, melakukan booting dari floppy
disk, atau mencuri data-data penting (seperti
file password) dan membongkarnya di tempat yang lebih aman.
Untuk menjaga
keamanan, taruhlah server di ruangan yang dapat dikunci dan pastikan bahwa
ruangan tersebut dikunci dengan baik.
Untuk menghindari pengintaian, gunakan screen-saver yang dapat di password.
Atur juga semua komputer untuk melakukan
fungsi auto-logout setelah tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
BIOS
Security
Sebenarnya seorang
admin direkomendasikan men-disable boot dari floppy. Atau bisa
dilakukan dengan membuat password pada BIOS dan memasang boot password.
Password
Attack
Banyak orang menyimpan informasi pentingnya pada komputer
dan seringkali sebuah password hal yang mencegah orang lain untuk melihatnya.
Untuk menghindari serangan password maka sebaiknya user menggunakan password
yang cukup baik. Petunjuk pemilihan password :
· Semua password harus terdiri
dari paling sedikit 7 karakter.
· Masukkan kombinasi huruf,
angka, dan tanda baca sebanyak mungkin dengan catatan bahwa password tetap mudah untuk diingat. Salah satu caranya
adalah mengkombinasikan kata-kata acak dengan tanda baca atau dengan mengkombinasikan kata-kata dengan
angka. Contoh : rasa#melon@manis, komputer0digital1, kurang<lebih>2001
· Gunakan huruf pertama frasa
yang gampang diingat. Contoh: dilarang parkir antara pukul 7 pagi hingga pukul
8 sore à dpap7php8s, tidak ada sistem yang
benar-benar aman dalam konteks jaringan à
tasybbadkj
· Gunakan angka atau tanda
baca untuk menggantikan huruf di password. Contoh : keberhasilan à
k3b3rh45!l4n
· Gantilah
password secara teratur
Malicious
Code
Malicious code bisa berupa virus, trojan atau worm,
biasanya berupa kode instruksi yang akan memberatkan sistem sehingga
performansi sistem menurun. Cara mengantisipasinya bisa dilihat pada 6 contoh
berikut :
1. berikan
kesadaran pada user tentang ancaman virus.
2. gunakan
program anti virus yang baik pada workstation, server dan gateway internet
(jika punya).
3. ajarkan
dan latih user cara menggunakan program anti virus
4. sebagai
admin sebaiknya selalu mengupdate program anti-virus dan database virus
5. biasakan
para user untuk TIDAK membuka file attachment email atau file apapun dari
floppy sebelum 110 % yakin atau tidak attachment/file tsb “bersih”.
6. pastikan
kebijakan kemanan anda up to date.
Sniffer
Sniffer
adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan
memanfaatkan mode premicious pada ethernet. Karena jaringan komunikasi komputer
terdiri dari data biner acak maka sniffer ini biasanya memiliki penganalisis
protokol sehingga data biner acak dapat dipecahkan. Fungsi sniffer bagi
pengelola bisa untuk pemeliharaan jaringan, bagi orang luar bisa untuk menjebol
sistem.
Cara paling mudah untuk mengantisipasi
Sniffer adalah menggunakan aplikasi yang secure, misal : ssh, ssl, secureftp
dan lain-lain
Scanner
Layanan jaringan (network service) yang berbeda berjalan
pada port yang berbeda juga. Tiap layanan jaringan berjalan pada alamat
jaringan tertentu (mis. 167.205.48.130) dan mendengarkan (listening) pada satu
atau lebih port (antara 0 hingga 65535). Keduanya membentuk apa yang dinamakan
socket address yang mengidentifikasikan
secara unik suatu layanan dalam jaringan. Port 0 hingga 1023 yang paling umum
dipergunakan didefinisikan sebagai well-known
number dalam konvensi UNIX dan dideskripsikan dalam RFC 1700.
Port Scanner merupakan program yang
didesain untuk menemukan layanan (service) apa saja yang dijalankan pada host
jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, cracker harus mengetahui titik-titik
kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker sudah mengetahui bahwa host
menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan yang
ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya
dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
Mirip dengan port scanner pada bagian
sebelumnya, network scanner memberikan informasi mengenai sasaran yang dituju,
misalnya saja sistem operasi yang dipergunakan, layanan jaringan yang aktif,
jenis mesin yang terhubung ke network, serta konfigurasi jaringan. Terkadang,
network scanner juga mengintegrasikan port scanner dalam aplikasinya. Tool ini
berguna untuk mencari informasi mengenai target sebanyak mungkin sebelum
melakukan serangan yang sebenarnya. Dengan mengetahui kondisi dan konfigurasi
jaringan, seseorang akan lebih mudah masuk dan merusak sistem.
Contoh scanner : Nmap, Netcat, NetScan Tools Pro 2000, SuperScan
Spoofing
Spoofing (penyamaran) biasa dilakukan oleh pihak yang
tidak bertanggungjawab untuk menggunakan fasilitas dan resource sistem.
Spoofing adalah teknik melakukan penyamaran sehingga terdeteksi sebagai
identitas yang bukan sebenarnya, misal : menyamar sebagai IP tertentu, nama
komputer bahkan e-mail address tertentu. Antisipasinya dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi firewall.
Denial of Service
Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu
pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses
pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang. Hole yang memungkinkan DoS berada dalam
kategori C, yang berada dalam prioritas rendah. Serangan ini biasanya didasarkan pada sistem operasi yang
dipergunakan. Artinya, hole ini berada di dalam bagian jaringan dari sistem operasi itu sendiri. Ketika
hole macam ini muncul, hole ini harus diperbaiki oleh pemilik software tersebut atau di-patch oleh
vendor yang mengeluarkan sistem operasi tersebut. Contoh dari serangan ini
adalah TCP SYN dimana permintaan koneksi jaringan dikirimkan ke server dalam
jumlah yang sangat besar. Akibatnya server dibanjiri permintaan koneksi dan
menjadi lambat atau bahkan tidak dapat dicapai sama sekali. Hole ini terdapat
nyaris di semua sistem operasi yang menjalankan TCP/IP untuk berkomunikasi di internet. Hal ini tampaknya
menjadi masalah yang terdapat di dalam desain suite TCP/IP, dan merupakan sesuatu yang tidak
mudah diselesaikan.
Dalam serangan DoS, sesorang dapat melakukan
sesuatu yang mengganggu kinerja dan operasi jaringan atau server. Akibat dari
serangan ini adalah lambatnya server atau jaringan dalam merespon, atau bahkan
bisa menyebabkan crash. Serangan DoS mengganggu user yang sah untuk mendapatkan
layanan yang sah, namun tidak memungkinkan cracker masuk ke dalam sistem
jaringan yang ada. Namun, serangan semacam ini terhadap server yang menangani
kegiatan e-commerce akan dapat berakibat kerugian dalam bentuk finansial.
3.
Enkripsi Untuk Keamanan Data
Pada Jaringan
Salah
satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin
kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan
perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak
bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau
chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah
didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian
dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang
dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi
cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher
merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini
digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.
Pada bagian selanjutnya kita
akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem
sekuriti dari sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi
konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus
cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks
dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma
enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang
algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga
kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.Manfaat dari konvensional
enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan
kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud
bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip
dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan
pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional,
prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.Model enkripsi yang
digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data encrytion standard
(DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES
data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan
menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode
menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan
untuk mengubah kembali enkripsi.
B. Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi
kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk
mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang
tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model
enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk
didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A | | User B
Private Key B ----|
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 2
Algoritma tersebut seperti
yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi konvensional, kunci yang
digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi
sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu
algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci
yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan
suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci
enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut
ini akan dapat dilakukan :
1. Masing
- masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
2. Masing
- masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan
memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai
kunci pribadi ( private key ).
3. Jika
A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci
publik dari B.
4. Ketika
B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk
mendeskripsi pesan dari A.
Seperti yang kita lihat,
public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak diperlukan suatu
kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik
(public key) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan
sehingga tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing -
masing private key dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman.
Setiap sistem mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan
public key yang lama. Yang menjadi kelemahan dari metode enkripsi publik key
adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi
ini mempunyai algoritma yang lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran
dan harga dari hardware, metode publik key akan menghasilkan performance yang
lebih rendah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek penting dari
enkripsi konvensional dan public key.
Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma
yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi -
enkripsi.
2. Pengirim
dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
Yang dibutuhkan untuk
keamanan :
1. Kunci
harus dirahasiakan.
2. Adalah
tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang
telah dienkripsi.
3. Pengetahuan
tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untuk menentukan kunc.
Enkripsi Public Key
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma
yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu untuk
enkripsi satu untuk dekripsi.
2. Pengirim
dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
Yang dibutuhkan untuk
keamanan :
1. Salah
satu dari kunci harus dirahasiakan.
2. Adalah
tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang
telah dienkripsi.
Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari
kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu menentukan kunci.
KEAMANAN KOMPUTER
Keamanan komputer adalah suatu perlindungan yang diusahakan oleh suatu
system informasi dalam rangka mencapai sasaran hasil yang bisa
diterapkan atau cara untuk memelihara integritas, kerahasiaan dan
tersedianya informasi. Tetapi pada saat ini sistem komputer yang
terpasang makin mudah diakses. Sistem time sharing dan akses jarak jauh
menyebabkan kelemahan komunikasi data menjadi pokok masalah keamanan.
Kelemahan ini menjadi amat serius dengan meningkatknya perkembangan
jaringan komputer. Saat ini, implementasi pengamanan sangat penting
untuk menjamin sistem tidak diinterupsi dan diganggu. Proteksi dan
pengaman terhadap perangkat keras dan sistem operasi sama pentingnya.
Pengamanan
sistem komputer bertujuan untuk menjamin sumber daya tidak digunakan
atau dimodifikasi oleh orang tak berhak. Pengamanan termasuk masalah
teknis, manajerial, legalitas dan politis.
Terdapat empat macam kejahatan komputer, antara lain :
1. Pencurian waktu komputer. Ini meliputi waktu yang diperlukan memperbaiki sistem komputer setelah terkena virus.
2. Pencurian data
3. Manipulasi program komputer
4. Pencurian software maupun pengkopian software
Keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu :
Keamanan eksternal
Keamanan eksternal berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup dan bencana seperti kebakaran atau kebanjiran.
Keamanan interface pemakai
Keamanan
interface pemakai berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai
diijinkan mengakses program dan data yang disimpan.
Keamanan internal
Keamanan
internal berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada
perangkat keras dan sistem operasi yang menjamin operasi yang lhandal
dan tak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data.
Masalah-masalah Keamanan
Pada keamanan, terdapat dua masalah penting, yaitu :
1. Kehilangan
2. Penyusup
Kehilangan data dapat disebabkan, antara lain :
a. Bencana
- kebakaran
- banjir
- gempa bumi
- perang
- kerusuhan
- gerogotan tikus pada pita rekaman data atau floopy disk
b. Kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak
- ketidak berfungsian pemroses
- disk atau tape yang tidak terbaca
- kesalahan program (bugs)
- keandalan perangkat keras dapat dilakukan dengan pencegahan dan perawatan rutin
- keandalan perangkat lunak dilakukan dengan testing dan debugging
c. Kesalahan manusia
- kesalahan pemasukan data
- memasang tape atau disk yang salah
- eksekusi program yang salah
- kehilangan disk atau tape
Kehilangan data dapat diatasi dengan mengelola beberapa backup dan backup ditempatkan dari data yang online.
Penyusup, terdiri dari :
1. Penyusup pasif, yaitu yang memabca data yang tak diotorisasi
2. Penyusup aktif, yaitu mengubah data yang tak diotorisasi
Kategori penyusupan
1.
Lirikan mata pemakai non-teknis. Pada sistem time-sharing kerja pemakai
dapat diamati orang sekelilingnya. Bila dengan lirikan mata itu dapat
mengetahui apa yang diketik pengisian password, maka pemakaian non
teknis dapat mengakses fasilitas yang bukan haknya
2. Penyadapan oleh orang dalam
3. Usaha hacker dalam mencari uang
4. Spionase militer atau bisnis
Ancaman-ancaman Keamanan
Sasaran
pengamanan adalah menghindari, mencegah dan mengatasi ancaman terhadap
sistem. Kebutuhan keamanan sistem komputer dikategorikan ke dalam tiga
aspek, yaitu :
1. Kerahasiaan (secrecy, diantaranya adalah privacy)
Kerahasiaan
adalah keterjaminan bahwa informasi di sistem komputer hanya dapat
diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi tetap menjaga
konsistensi dan keutuhan data di sistem.
2. Integritas (integrity)
Integritas adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer hanya dapat dimodifikasi oelh pihak-pihak yang diotorisasi
3. Ketersediaan (availabilitiy)
Ketersediaan adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer tersedia bagi pihak-pihak yang diotorisasi saat diperlukan.
Tipe-tipe
ancaman terhadap keamanan sistem komputer dapat dimodelkan dengan
memandang fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi. Berdasarkan
fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dikategorikan menajdi
empat ancaman, yaitu :
- Interupsi
Sumber daya sistem komputer
dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau tak berguna. Interupsi
merupakan ancaman terhadap ketersediaan.
Contoh :
o Penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk
o Pemotongan kabel komunikasi
- Intersepsi
Pihak
tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Intersepsi merupakan
ancaman terhadap keterahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang
atau progaram komputer.
Contoh :
o Penyadapan untuk mengambil data rahasia.
o Mengkopi file tanpa diotorisasi
- Modifikasi
Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya. Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh :
o Mengubah nilai-nilai file data
o Mengubah program sehingga bertindak secara beda
o Memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan pada jaringan
- Fabrikasi
Pihak tak diotorisasi menyisipkan atau memasukkan objek-objek palsu ke sistem. Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh :
o Memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan
o Penambahan record ke file.
Autentikasi Pemakai
Kebanyakan
proteksi didasarkan asumsi sistem mengentahui identitas pemakai.
Masalah identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi pemakai
(user authentication). Kebanyakan metode atutentikasi didasarkan pada
tiga cara, yaitu :
1. Suatu yang diketahui pemakai, misalnya :
o passsword
o kombinasi kunci
o nama kecil ibu mertua, dsb
2. Sesuatu yang dimiliki pemakai, misalnya :
o badge
o kartu identitas
o kunci, dsb
3. Sesuatu mengenai (merupakan ciri) pemakai, misalnya :
o sidik jari
o sidik suara
o foto
o tanda tangan, dsb
Password
Pemakai
memilih satu kata kode, mengingatnya dan mengetikan saat akan mengakses
sistem komputer. Saat diketikkan, komputer tidak menampilkan di layar.
Teknik ini mempunyai kelemahan yang sangat banyak dan mudah ditembus.
Pemakai cenderung memilih password yang mudah diingat. Seseorang yang
kenal dengan pemakai dapat mencoba login dengan sesuatu yang
diketahuinya mengenai pemakai. Percobaan Morris dan Thompson menyatakan
proteksi password dapat ditembus dengan mudah. Percobaan yang dilakukan
adalah :
- terdapat file berisi nama depan, nama kecil, nama jalan,
nama kota dari kamus ukuran sedang disertai dengan pengejaan dibalik,
nomor plat mobil yang valid dan string-string pendek karakter acak.
- Isian di file dicocokkan dengan file password
Hasil percobaan menunjukkan lebih dari 86% cocok dengan password digunakan pemakai di file password.
Upaya untuk lebih mengamankan proteksi password, antara lain :
1. Salting
Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai sehingga mencapai panjang password tertentu.
2. One-Time Password
Pemakai
harus mengganti password secara teratur. Upaya ini untuk membatasi
peluang password telah diketehaui atau dicoba-coba pemakai lain. Bentuk
ekstrim pendekatan ini adalah one time password, yaitu pemakai mendapat
satu buku berisi dafatar password. Setiap kali pemakai login, pemakai
menggunakan password berikutnya yang terdapat di daftar password,
pemakai direpotkan keharusan menjaga agar buku passwrod-nya jangan
sampai dicuri.
3. Satu Daftar Panjang Pertanyaan dan Jawaban
Variasi
terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberii satu daftar
pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya
dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tak perlu
menuliskan di kertas.
Pada saat login, komputer memilih salah satu
dari pertanayaan-pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan
memeriksa jawaban yang diberikan.
4. Tantangan-Tanggapan (Chalenge-Response)
Pemakai
diberi kebebasan memilih suatu algoritma, misalnya x3., Ketika pemakai
login, komputer menuliskan di layar anga 3. Dalam kasus ini pemakai
mengetik angka 27. Algoritma dapat berbeda di pagi, sore dan hari
berbeda,dari terminal berbeda dan seterusnya.
Program-program Jahat
Ancaman-ancaman
canggih terhadap sistem komputer adalah programyang mengeksploitasi
kelemahan sistem komputer. Kita berurusasn dengan program aplikasi
begitu juga program utilitas, seperti editor dan kompilator.
Bowles
memberikan taksonomi ancaman perangkat lunak atau klasifikasi program
jahat (malicious program). Ancaman-ancaman itu dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu :
1. Program-program yang memerlukan program inang (host program)
Fragmen progam tidak dapat mandiri secara independen dari suatu program aplikasi, program utilitas atau program sistem.
2. Program-program yang tidak memerlukan program inang. Program sendiri yang dapat dijadualkan oleh sistem operasi
Pembagian atau taksonomi Bowles menghasilkan tipe-tipe program jahat sebagai berikut:
1. Bacteria
2. Logic Bomb
3. Trapdoor
4. Trojan Horse
5. Virus
6. Worm
Bacteria
Bacteria
adalah program yang mengkonsumsi sumber daya sistem dengan mereplikasi
dirinya sendiri. Bacteria tidak secara eksplisit merusak file. Tujuan
program ini hanya satu,yaitu mereplikasi dirinya. Program bacteria yang
sederhanan bisa hanya mengeksekusi dua kopian dirinya secara simultan
pada sistem multiproramming atau menciptakan dua file baru,
masing-masing adalah kopian file program bacteria. Kedua kopian ini
kemudian mengkopi dua kali dan seterusnya.
Bacteria bereproduksi
secara eksponensial, dengna cepat mengambil alih seluruh kapsitas
pemroses, memori atau ruang disk, mengakibatkan penolakan pengaksesan
pemakai ke sumber daya.
Logic Bomb
Logic Bomb adalah
logik yang ditempelkan pada program komputer agar memeriksa suatu
kumpulan kondisi di sistem Ketika kondisi-kondisi yang dimaksud ditemui,
logik mengeksekusi suatu fungsi yang menghasilkan aksi-aksi tak
diotorisasi.
Logic Bomb menempel pada suatu program resmi yang di-set
“meledak” ketika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi. Contoh
kondisi-kondisi untuk memicu logic bomb adalah ada atau tidak adanya
file-file tertentu, hari tertentu dari minggu atau tanggal atau pemakai
dan pola bit yang sama di semua kopiannya. Teknik ini terbatas untuk
deteksi virus-virus yang telah dikenal. Tipe lain anti virus generasi
pertama adalah mengelola rekaman panjang (ukuran) program dan memeriksa
perubahan panjang program.
Virus
Virus komputer adalah buatan
manusia yang bertujuan merugikan orang lain. Ancaman yang paling serius
dari sebuah virus komputer adalah sifatnya yang merusak. Tidak semua
program virus dibuat untuk merusak. Ada yang mungkin membuat virus
dengan tujuan melindungi hasil karya sendiri.
Perbedaan yang sangat
mendasar antara virus dengan worm meskipun sama-sama mempunyai sifat
merusak dan kekuatannya untuk memperbanyak diri, worm tidak mampu
menempelkan dirinya pada program lain. Worm hanya memperbanyak diri
dengan memakan ruang kosong dalam memori komputer. Kegiatan memperbanyak
diri ini dilakuakan terus sampai memori komputer menjadi penuh dan
sistem menjadi macet.
Kuda troya merupakan teknik integrasi yang
sering dilakukan oleh virus dengan membuat suatu program yang
bermanfaat, tetapi dalam program ini diselipkan suatu program yang amat
berbahaya karena dapat menghancurkan atau menghapus data yang ada dalam
disket atau harddisk. Program ini berupa virus komputer. Oleh karena itu
apabila komputer diaktifkan, secara tidak disengaja juga mengaktifkan
program virus.
Trapdoor merupakan suatu titik masuk ke dalam suatu
sistem dengan cara mem-bypass sistem keamanan. Dengan demikian,
seseorang dapat melakukan sesuatu dengan sistem tersebut. Para hacker
pada umumnya menggunakan cara itu untuk bisa masuk ke sistem komputer
yang ingin dirusaknya.
Ada empat cara membagi jenis virus komputer , yaitu :
1. Berdasarkan cara penularannya atau penyebarannya
2. Berdasarkan keganasannya
3. Berdasarkan maksud dan tujuan pembuatan virus
4. Berdasarkan sistem operasinya
Cara virus masuk ke sistem
Berdasarkan berbagai evaluasi mengenai virus diketahui bahwa virus-virus canggih dibentuk dengan empat komponen utama, yaitu :
a. inisialisasi ke memori
b. menyalinkan dirinya ke disk
c. beraksi
Tahap
inisialisasi merupakan tahap awal kegiatan virus. Beberapa cara yang
digunakan virus untuk melakukan tahap ini, antara lain :
a. memodifikasi ke dalam bentuk file .exe atau .com
b. memodifikasi atau mengganti boot record
c. memodifikasi atau mengganti partisi record
d. memodifikasi atau mengganti program kerja peralatan komputer
e. memodifikasi file-file overlay
Worm
Worm
adalah program yang dapat mereplikasi dirinya dan mengirim salinan dari
komputer ke komputer lewat hubungan jaringan. Begitu tiba, worm
diaktifkan untuk mereplikasi dan propagasi kembali. Selain hanya
propagasi, worm biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan.
Network worm menggunakan hubungan jaringan untuk menyebar dari sistem ke
sistem lain. Sekali aktif di suatu sistem, network worm dapat berlaku
seperti virus atau bacteria atau menempelkan program trojan horse atau
melakukan sejumlah aksi menjengkelkan atau menghancurkan.
Untuk mereplikasi dirinya, network worm menggunakan suatu layanan jaringan, seperti :
- fasilitas surat elektronik (electronic mail facility) yaitu worm mengirimkan kopian dirinya ke sistem-sistem lain
- kemampuan eksekusi jarak jauh (remote execution capability) yaitu worm mengeksekusi kopian dirinya di sistem lain.
-
Kemampuan login jarak jauh (remote login capability) yaitu worm log
pada sistem jauh sebagai pemakai dan kemudian menggunakan perintah untuk
mengkopi dirinya dari satu sistem ke sistem lain.
salinan program
worm yang lbaru kemudian dijalankan di sistem jauh dan melakukan
fungsi-fungsi lain yang dilakukan di sistem itu, worm terus menyebar
dengan cara yang sama.
Network worm mempunyai ciri-ciri yang sama dengan virus komputer, yaitu mempunyai fase-fase :
- Dormant phase
- Propagation phase
- Trigerring phase
- Execution phase
Network worm juga berusaha menentukan apakah sistem sebelumnya telah diinfeksi sebelum mengirim kopian dirinya ke sistem itu.
sumber : http://asriarfah.blogspot.com/2012/03/sistem-keamanan-jaringan-komputer.html
sumber : http://ndaysen.blogspot.com/2011/06/keamanan-komputer_07.html