Pertengkaran Berujung Persahabatan
Pagi pun telah tiba diiringi suara kicauan-kicauan burung dan sinar matahari menembus tirai jendela. Alarm pun berbunyi menandakan sudah waktunya untuk mengawali pagi hari ini.
“Kring...kring...kring,” suara alarm yang lumayan memekakan telinga. Melody yang merasa ada suara yang mengganggu tidurnya pun menutup telinganya dengan menaikkan selimutnya sampai menutupi semua badannya. Ibu Melody pun yang sudah tau akan kebiasaan anak perempuannya ini langsung beranjak dari meja makan menuju kamar anak semata wayangnya untuk membangunkan anaknya agar tidak terlambat ke sekolah.
“Melody...Melody....Bangun!” teriak Ibu Melody. “Ah, sebentar lagi bu, masih tanggung nih,” jawabnya ogah-ogahan sambil merapatkan kembali selimutnya. “Dasar anak malas, ini sudah pagi nanti kamu terlambat bagaimana, hah!” teriak ibunya lagi. Dan ternyata orang yang dibangunkan malah melanjutkan acara tidurnya. Ibunya yang sangat emosi melihat kelakuan malas anaknya itu pun langsung pergi ke kamar mandi sambil mengambil gayung yang berisi air, lalu langsung menyiramkan air itu pada wajah anak semata wayangnya itu yang akhirnya basah karena siraman air yang begitu dingin itu. “Byur...” suara air yang mengenai wajah Melody. “Tolong..., ada banjir, ada banjir tolong!!” ucap Melody karena sangat kagetnya karena disiram air yang dingin. Ibunya pun memarahinya karena bangun kesiangan. “Memangnya sekarang jam berapa sih?” ucapnya sambil mengucek-ucek mata.
Dilihatnya Alarm yang ada di atas meja sebelah tempat tidurnya sudah menunjukkan angka 6 pagi. “APAAA SUDAH PAGIII, KENAPA IBU TIDAK MEMBANGUNKANKU, AKU BISA TERLAMBAT KALAU BEGINI !!!!!” teriak Melody histeris. “Salah sendiri tadi ibu bangunkan tidak mau bangun, haha” jawab ibunya sambil cekikikan. Setelah tahu kalau ia bisa terlambat, Melody langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri , lalu berganti baju dan turun ke meja makan. Ia pun lansung mengambil roti selainya sambil berlari mengenakan sepatunya. Setelah itu ia berpamitan kepada kedua orang tuanya, dan bergegas berangkat ke sekolah.
Sesampainya di depan sekolahnya gerbang sekolah ternyata sudah ditutup oleh satpam sekolah. Melody pun langsung berlari mendekati Pak Satpam. Pak Satpam yang sudah tau akan kebiasaan terlambat Melody ini langsung berkata “Eh, Eneng tidak boleh masuk, sudah terlambat 10 menit !”. “Aduh Pak, please bolehin saya masuk ya Pak sekali ini saja, besok tidak akan terlambat lagi, deh,” ucap Melody memohon pada Pak Satpam sambil memasang wajah memelas, berharap mendapat belas kasihan dari Pak Satpam.
“Haduh Eneng ini bagaimana sih kemarin sudah terlambat Bapak bolehin masuk, nah sekarang terlambat lagi ya tidak Bapak ijinkan masuk, Neng,” ucap Pak Satpam dengan tegas. “Please Pak sekali ini saja, Bapak kan gantengnya kayak David Beckham, ya Pak ya,” ucapnya merayu Pak Satpam agar mengijinkannya masuk, meskipun pada kenyataannya Pak Satpam itu tidak tampan malah jelek seperti Opie Kumis.
“Apa iya Neng Bapak ganteng kayak David Beckham?” tanya Pak Satpam meyakinkan perkataan Melody. “Iya, kok Pak Satpam ganteng banget,” kata Melody dengan setengah hati. “Ya, sudah Eneng boleh masuk,” kata Pak Satpam. “Boleh nih Pak, wah makasih Pak,” ucap Melody dengan senang karena ia dibolehkan masuk, berkat rayuannya pada Pak Satpam.
Setelah itu ia pun bergegas masuk ke kelas untuk segera mengikuti pelajaran. Akhirnya Melody pun sampai di kelasnya dan langsung masuk untuk duduk di kursinya. Siswi-siswi yang menyadari kedatangannya pun heran. Tak terkecuali Zeny, siswi yang sangat iri kepada Melody yang mempunyai banyak teman.
Dewi yang sedang duduk di belakang tempat duduk Melody pun menghampirinya dan bertanya “Mel, kamu terlambat lagi ya?”. “Hah, oh Dewi iya habis tadi aku kesiangan sih,” jawabnya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. “Hah, ada-ada saja kamu Mel,” ucap Dewi sambil memegang dahinya sendiri. “Ya maaf, habis aku terlalu nyenyak tidurnya,” ucap Melody. Dewi pun memasang ekspresi aneh, karena ia terlalu heran dengan keanehan temannya yang satu ini
Saat Melody menoleh ke kanan ia melihat Zaskia yang tersenyum padanya. Lalu mereka pun bercanda, sering mengobrol satu sama lain, dan lama kelamaan mereka menjadi sangat akrab sekali, padahal mereka baru saja kenal sekitar 3 minggu. Mereka pun sangat dekat sekali, layaknya sahabat sejati yang tidak terpisahkan. Melody merasa bahwa dia dan Zaskia sangat cocok karena mereka mempunyai hoby dan kesukaan yang sama. Zaskia yang masih baru di sekolah ini sudah lebih akrab dengan teman-teman sekelasnya, ya karena Melody juga yang memperkenalkannya pada teman-teman yang lainnya. Dan ternyata persahabatan mereka berdua harus diuji oleh sebuah masalah yang hampir memutuskan persahabatan mereka.
Tepatnya saat waktu istirahat, Zaskia dan Melody di dalam kelas sedang asyik mengobrol. Waktu itu Zaskia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya yaitu buku diary miliknya dan ia memperlihatkannya pada Melody. ”Mel, ini buku diary aku,” ucap Zaskia pada Melody. “Wah bentuknya beruang, lucu sekali, aku boleh pinjam tidak?” tanya Melody.
“Ehm bagaimana ya, iya deh boleh,” jawab Zaskia. “Makasih Zas,” kata Melody dengan gembira. “Tapi janji ya jangan dipinjamkan ke orang lain,” kata Zaskia dengan agak cemas. “Oke siip deh, aku jaga baik-baik kok,” ucap Melody sambil mengacungkan jempolnya.
Dan tanpa sengaja Zeny mendengarkan obrolan mereka berdua, dan dia berencana untuk merusak persahabatan mereka dengan cara mengambil diary tersebut. Saat pulang sekolah Zeny akan menjalankan rencananya, kebetulan dia satu kelompok dengan Melody dan Dewi untuk mengerjakan tugas dari Guru. Rencananya Zeny akan kerja kelompok di rumah Melody.
Setelah sampai di rumah Melody, Zeny dan Dewi duduk di ruang tamu sambil menunggu Melody yang sedang mengambil minuman dan camilan untuk mereka. Dewi pergi ke toilet, dan kebetulan tas Melody ada di sebelahnya, akhirnya Zeny pun melancarkan rencananya ,dia mengambil diary milik Zaskia yang dipinjamkan pada Melody. Lalu dia menaruh diary itu didalam tasnya agar tidak ketahuan oleh Melody. Dan ternyata Dewi mengetahui apa yang telah Zeny perbuat, tetapi ia diam saja sedangkan Melody tidak tahu kalau Zeny mengambil diary itu.
Setelah itu Melody datang sambil membawa camilan dan minumannya. “Maaf ya kalian, jadi menuggu lama, nih,” ucap Melody sambil menaruh bawaannya di meja. “Ah, tidak apa-apa kok, tidak usah repot-repot,” kata Zeny sambil menyeringai. Lalu mereka pun belajar bersama. Dan Zeny berpura-pura seperti tidak terjadi hal apapun, sementara Dewi pun melirik sinis padanya.
Keesokan harinya di sekolah, Melody baru sampai di kelas. Ia melihat semua siswa ribut di kelas, ia tidak mengetahui apa yang terjadi saat itu. Dan Melody bingung melihat Zaskia mendekatinya sambil menatapnya dengan pandangan sangat amat kecewa sekali padanya. Melody pun ingin bertanya padanya apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ia mengurungkan niatnya karena ia tahu jika suasana hati Zaskia sedang buruk saat ini.
Saat istirahat Melody melihat Zaskia sedang makan di kantin bersama Zeny dan teman-teman yang lainnya. Melody merasa semua teman-temannya kini menjauhinya. Ia pun sangat sedih sekali, ia tidak tahu kesalahan apa yang telah ia perbuat kepada Zaskia waktu itu.
Waktu Melody pergi ke Perpustakaan tanpa sengaja ia bertemu dengan Zaskia, lalu ia mendekatinya, Zaskia yang mengetahui Melody mendekatinya, ingin pergi tetapi di halangi oleh Melody. “Kenapa kamu menghindariku Zas?” tanyanya pada Zaskia. “Aku sangat kecewa sama kamu,” ucap Zaskia dengan nada dingin. “Memang aku salah apa?” tanya Melody. Melody ingin tahu kebenaran dari mulut Zaskia sendiri, karena ia benar-benar tidak tahu kesalahan apa yang diperbuatnya.
“Kau sudah memberikan buku diaryku pada orang lain,hah ,kau masih tanya juga!” ucap Zaskia dengan nada emosi dan langsung pergi meninggalkan Melody. Melody pun langsung terdiam tanpa kata. Saat Melody kembali ke kelas ia pun segera membuka tas miliknya, dan mencari buku diary Zaskia, ternyata memang benar buku diarynya sudah tidak ada, padahal ia belum mengembalikannya. Setelah pulang sekolah Melody berniat pergi ke rumah Zaskia untuk meminta maaf padanya.
Dan saat ia sudah sampai di rumah Zaskia, ia pun mengetuk pintu rumah Zaskia, lalu Zaskia membukakan pintunya , dan setelah dia tahu bahwa yang datang adalah Melody dia langsung menutup pintu itu kembali tanpa mempersilahkan Melody masuk ke rumah.
Awan mendung telah berkumpul membawa hawa dingin untuk semua orang dan meneteskan air matanya. Melody ternyata tidak beranjak dari halaman rumah Zaskia, ia masih berusaha untuk meminta maaf pada Zaskia, namun Zaskia membiarkan Melody diluar kehujanan.
“Zas, aku tidak akan pulang sebelum kamu maafin aku, aku akan tetap diluar kehujanan menunggu kamu menerima permintaan maafku!” teriak Melody sambil menggigil karena kedinginan. Dan di saat itu juga Dewi datang membawa payung, ia bersembunyi di balik pohon di dekat jalan yang letaknya di depan halaman rumah Zaskia.
“Kasihan sekali Melody,” ucapnya seraya memantau Melody di belakang pohon. Zaskia pun tidak kuat menahan air matanya yang sekarang sudah menganak sungai di pipinya melewati pelupuk matanya. Zaskia benar-benar tidak tega kepada Melody, dia sadar bahwa kelakuannya selama ini pada Melody sudah sangat melukai sahabatnya tersebut.
Setelah sudah 15 menit lamanya Melody berdiri diluar , ia benar-benar sudah tidak kuat lagi akan dinginnya hawa yang telah menembus kulitnya ,lalu di pingsan diluar. Dewi yang mengetahui itu langsung berlari mendekati Melody. Lalu Dewi berteriak memanggil Zaskia “Zas, tolong maafkan Melody, ini semua bukan salahnya melainkan salah Zeny!”
Zaskia yang baru menyadari kalau Melody pingsan langsung bergegas keluar sambil meneteskan air mata. Ia pun membantu Dewi untuk di bawa masuk Melody ke dalam rumahnya. Setelah Melody di bawa ke kamar Zaskia untuk beristirahat karena masuk angin berat , Dewi pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa semua ini adalah perbuatan Zeny. Dan pada akhirnya Zaskia menyesal karena telah menyakiti sahabatnya karena kesalah pahaman ini.
Keesokan harinya di sekolah Melody sudah sehat kembali dan melanjutkan sekolahnya dan juga ia sudah berbaikan dengan Zaskia. Saat mereka sedang asyiknya mengobrol lagi datanglah Zeny . “Melody, Zaskia maafkan aku ya karena aku sudah hampir menghancurkan persahabatan kalian,” ucap Zeny memohon maaf dengan nada penyesalan. “Tidak apa-apa kok, anggap saja itu ujian untuk persahabatan kita,” kata Melody tulus. “Benarkah kalian memaafkaanku?” tanya Zeny. “Iya kami berdua memaafkanmu,” jawab Zaskia sambil tersenyum. “Bolehkah aku jadi sahabat kalian?” tanya Zeny berharap.
“Dari dulu kan kita sahabat,” ucap Melody pada Zeny. “Wah terima kasih ya, aku senang punya sahabat seperti kalian,” ucap Zeny bergembira. Lalu Dewi mendekati mereka bertiga. “Aku masa tidak diajak jadi sahabat kalian?” ucap Dewi dengan wajah cemberut. “Ah, Dewi kamu kan juga sahabat kita bertiga,” kata Zaskia.
“Jadi kita berempat ini 4 sekawan, nih?” tanya Dewi pada mereka bertiga. “Ya iyalah, hahaha!!” jawab mereka bersamaan. Dan pada akhirnya mereka pun bersahabat hari ini, esok, dan selamanya.
...TAMAT...